Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Program Sekolah Penggerak (PSP) yang di-launching oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada tahun 2020 lalu, sekarang sudah memasuki tahap ke-2 dan saat ini sedang dalam proses penetapan daerah yang akan mengikuti PSP tahap 2. Hal ini diungkapkan oleh Drs. Irsad Sakti, SE dalam sambutan dan laporan panitia penyelenggara dalam acara pembukaan kegiatan Rakor Program Kerja LPMP (PSP) yang diselenggarakan di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung Kabupaten Agam pada Jumat (13/08/2021). Selanjutnya Irsad Sakti yang juga merupakan Kabag TU LPMP Provinsi Sumbar menyampaikan bahwa LPMP Provinsi Sumbar sudah mulai melakukan sosialisasi PSP tahap 2 kepada 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumbar yang belum terpilih di tahap 1. Sosialisasi untuk 14 kabupaten/kota dilaksanakan di 14 daerah tersebut oleh tim LPMP yang ditugaskan ke sana, namun khusus untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai ditambah 8 Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) se-Sumatera Barat dilaksanakan di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung. Sejalan dengan penyampaian Kabag TU LPMP, menurut Kabid Pembinaan SD Disdik Kab. Kep. Mentawai Emilia Tiurma Butar-Butar, ST, M.Si., yang dihubungi disela-sela kegiatan, menyatakan bahwa daerah Kab. Kep. Mentawai pada saat ini memang menutup peluang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menghadirkan banyak orang disebabkan kondisi pandemi Covid-19 di Mentawai.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 13 s.d. 14 Agustus 2021 ini dihadiri oleh 63 orang peserta yang terdiri dari unsur pejabat eselon Disdik Kab.Kep. Mentawai, kepala Cabdin wilayah 1-8, penilik TK, pengawas SD, SMP dan SMA serta kepala TK, SD, SMP, SMA dan SLB. Kepala Disdikbud Kabupaten Agam Drs. Isra, M.Pd. mendapatkan kehormatan membuka kegiatan secara resmi didampingi Kepala LPMP Provinsi Sumatera Barat Dr. Ir. Moh. Sofian Asmirza S., M.Sc. dan Kacabdin Wilayah 4 Drs. Asricun, M.M.Pd. Dalam kesempatan tersebut Kepala Disdikbud Kab. Agam berbagi pengalaman tentang proses mengikuti seleksi daerah untuk PSP tahap 1 dimana Kab. Agam menjadi salah satu daerah yang terpilih. Menurutnya ada 2 poin penting yang menjadi kunci yaitu 1) komitmen dan dukungan daerah terhadap PSP dan 2) kemampuan daerah dalam penganggaran dana untuk mendukung PSP di daerahnya.
Kepala LPMP Provinsi Sumbar saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut menyampaikan perbedaan antara program sekolah penggerak dengan program-program sebelumnya seperti program sekolah model, sekolah bertaraf internasional dan sekolah rujukan. Sekolah-sekolah yang dipilih untuk PSP bukan berdasarkan sekolah-sekolah yang dengan kriteria berkualitas/unggul namun berdasarkan hasil seleksi yang dimulai dari kepala sekolahnya. Selanjutnya menurut Kepala LPMP, perbedaan lain adalah PSP tidak dikelola oleh satu direktorat jenderal (ditjen) atau direktorat saja melainkan oleh gabungan beberapa ditjen dan lembaga seperti Ditjen GTK, Ditjen Paud Dikdasmen, Balitbang dan lain-lain serta didukung oleh kepala daerah sehingga semuanya ikut berperan untuk menyukseskan PSP. Program Sekolah Penggerak tahap 2 ini direncanakan pelaksanaan kegiatannya pada tahun 2022 yang akan datang.
Selama kegiatan Rakor, peserta mendengarkan penjelasan tentang program sekolah penggerak beserta 5 intervensi PSP yang disampaikan oleh narasumber dari widyaprada LPMP Provinsi Sumbar yaitu Delviati, M.Pd. dan Iryasman, M.Pd. Kegiatan ditutup secara resmi pada Sabtu (14/08/2021) oleh Kepala LPMP Provinsi Sumatera Barat dan diakhiri dengan foto bersama dengan seluruh peserta kegiatan. Sebelum penutupan, salah seorang perwakilan peserta yaitu Kacabdin Wilayah 1 Mardison, S.Pd., M.Pd. ikut menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan serta tentang PSP.