BBPMP SUMATERA BARAT AGAR BERHATI HATI DALAM PELAKSANAAN POLA KERJA PRIORITAS KEMENDIKDASMEN


Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan ( BBPMP ) Propinsi Sumatera Barat Dr. Muslihuddin,M.Pd menegaskan kepada jajarannya agar nantinya berhati hati dalam pelaksanaan pola kerja program prioritas Kemendikdasmen di tahun 2025, Tiap program prioritas harus dipegang dan bertanggung jawab, seperti pelaksanaan program makan bergizi gratis yang sudah mulai dilaksanakan pada tahun 2024 lalu.
Hal itu disampaikannya saat apel pagi Senin 3 Februari 2025 di BBPMP Sumatera Barat
Lebih jauh dikatakan Muslihuddin, pihaknya saat ini melakukan pembagian tugas untuk para tim kerja yang terdiri dari tim kerja PAUD, SD, SMP dan tim kerja SMA.
Sejauh ini pihaknya terus melakukan kajian dan pantauan terhadap personal yang pas untuk mengemban tugass pada tim kerja yang sudah disusun, pasalnya seluruh sumber daya manusia BBPMP itu dibagi dan dipecahkan menjadi 4 tim, yang bukan jabatan fungsional Widyaprada akan masuk ke umum dan sifatnya membantu di akademik saya akan berpikir cepat dalam menentukan dan pengisian program baru dengan menempatkan para ASN yang nantinya diberikan amanah yang betul betul memiliki kompetensi dan profesionalisme.
Pada bagian lain dikatakan, tentunya dalam pola kerja yang ada dalam sistem BBPMP termasuk anggaran yang efesien alias mengencangkan ikat pinggang, karena merunut dari alokasi dana sebesar 70% yang dialokasikan untuk Kemendikdasmen, walau terjadi penurunan dari tahun sebelumnya. Untuk BBPMP Sumatera Barat sampai saat ini belum tahu berapa anggaran yang digelontorkan nantinya.
Pada sisi lain, akan adanya Tim kerja ada 4 merupakan skala prioritas dan tim kerja prioritas sebanyak 9 subdit yang ada di BBPMP Sumatera Barat, tinggal dalam waktu dekat aka nada pengisian, kendati belum seluruhnya di Indonesia sudah ada menempati pos pos tersebut.
Pada pelaksanaannya tentu akan dibagi menurut tim kerja masing masing. Maka ini merupakan dibutuhkan orang orang yang paham dengan wilayah kerja seperti PAUD mengerti tentang PAUD, Dimana nantinya akan ada tim akademisi, dibantu oleh para staf dan widyaprada sebagai ujung tombaknya. Sama nantinya dengan jenjang lainnya seperti SD, SMP dan SMA yang diberikan kepada mereka yang betul betul paham dan menguasai jenjang tersebut.
Dengan adanya program Deep learning Kepala BBPMP meminta harus betul betul dikuasai oleh para widyaprada. Karena widyaprada harus bisa semua menguasai seseuai tuntutan tugas dan pola berpikir secara akademisi. Beda dengan fungsional yang lain. Senjata wp adalah memberikan informasi kepada daerah. Karena itu tuntutan kerja khususnya widyaprada terus menggali dan mengasah potensi diri .
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.